Mohon Maaf Setelah
sekian lama tidak pernah posting karena disibukan kerja sama kuliah akhirnya
bisa kembali lagi mengurusi website di komputerjaringan.com
Oke..Pada pertemuan
Kali ini saya akan menjelaskan tentang Konfigurasi
Static Routing pada Cisco Packet Tracer. Yang belum memiliki aplikasi
packet Tracer bisa didownloads disini.
Routing Static atau
static routing yaitu routing yang dikonfigurasi secara manual oleh seorang
administrator jaringan yang harus memasukan table routing /rute terbaik yang akan dilalui ke tujuan.
Karena tabel routingnya
pada static routing harus dimasukan satu per satu maka static routing ini TIDAK cocok bila diterapkan pada jaringan dengan
skala besar karena waktu yang dibutuhkan untuk konfigurasi tidak menjadi
efisien / membuang waktu seorang administrator jaringan dalam melakukan update
table routing.Sehingga Static routing ini hanya bisa diterapkan untuk jaringan
skala kecil sedangkan jika jaringan berskala besar bisa menggunakan Dynamic
Routing.
Point-Point ketika mengkonfigurasi Routing Static :
Administrator jaringan
harus mengkonfigurasi router dan menambahkan table routing berdasarkan
informasi dalam table routing untuk menentukan jalur terbaik dan terpendek ke
tujuan.
Sebelum Melakukan
Konfigurasi Static Routing buatlah desain topology jaringan seperti pada Gambar
dibawah Ini :
Keterangan :
Karena Pada Router2
interface FastEthernetnya hanya ada 2
Interface FastEthernet sedangkan yang dibutuhkan dalam konfigurasi ini
membutuhkan 3 fastEthernet (1 FastEthernet untuk berhubungan dengan Router1, 1
fastEthernet digunakan untuk berhubungan jaringan pada segmen kelas
192.168.20.0/24 dan 1 FastEthernet lagi digunakan untuk berhubungan dengan
Router3.
Maka dari itu tambahkan
FastEthernet pada Router2 dengan cara :
1. Klik
2x pada Gambar Router 2 Ã Tab Physical
2. Matikan
Tombol On/Off pada Router.
3. Tambahkan
Interface “PT-ROUTER-NM-1CFE” dengan
cara drag sehingga menempati slot interface yang kosong.lihat gambar dibawah ini.
4. Setelah
Interface berhasil ditambahkan kemudian jangan lupa untuk menekan tombol on/off
kembali.
Catatan:
Apapila akan menambahkan interface pada Router
pastikan Router dalam keadaan Mati (Off)
apabila masih menyala (On) maka tidak akan bisa ditambahkan device
interfacenya.
·
Router direkomendasikan menggunakan
jenis Router yang Router-PT.
·
Router dengan Router gunakan kabel Cross-Over.
·
Router dengan Switch,Swich dengan PC
gunakan Kabel straight-Through.
Kemudian mensetting IP Address Pada
masing-masing Router sesuai interfacenya pada masing-masing router, dalam
konfigurasi ini saya menggunakan interface fastEthernet untuk penghubung
masing-masing routernya.
Berikut Konfigurasi IP Address pada
masing-masing Interface Router :
Kemudian Konfigurasi IP Address pada
masing-masing PC (PC0,PC1, dan PC2) sebagai berikut :
Setelah Mengkonfigurasi IP Address kemudian
mengecek koneksi dengan menggunakan perintah “ping” . Lihat Gambar dibawah ini.
Keterangan :
Pada Gambar diatas klik 2x pada Device PC2 --> Desktop -->
Command Prompt
·
Ketika melakukan ping ke Alamat Jaringan
192.168.30.1 (gateway) dalam hal ini
adalah IP Address interface Router2 yang menghubungkan jaringan
192.168.30.0/24 maka akan reply karena
masih dalam segmen network yang sekelas.
·
Akan tetapi ketika ping ke ip address
192.168.20.1 tidak bisa Reply (Destination host unreachable) /tidak tersambung
dikarenakan ip address 192.168.20.1 sudah berbeda segmen kelas yang berbeda
dengan PC3 yang menggunakan segmen kelas ip 192.168.30.2.
Maka dari itu perlu dilakukan
konfigurasi Static Routing untuk menghubungkan alamat jaringan yang berbeda
segmen kelas IP Addressnya dan menentukan jalur terpendek atau terbaik sehingga bisa sampai ke tujuan.
Untuk menambahkan Konfigurasi Static
routing pada masing-masing Router gunakan perintah seperti dibawah ini :
Keterangan :
Karena pada Router1 yang membawahi
segmen kelas ip 192.168.10.0/24 supaya bisa berhubungan pada segmen kelas jaringan yang berbeda dalam hal
ini yaitu jaringan 192.168.20.0/24 dan 192.168.30.0/24
maka ketika ingin berkomunikasi dengan segmen kelas 192.168.20.0/24 dan 192.168.30.0/24
maka jalur terpendek/ yang akan dilalui yaitu Router 2 dengan ip address
192.168.2.1 maka dari itu konfigurasi untuk tabel routingnya yaitu :
Begitu juga dengan routing static pada
Router2 dan Router3.
Setelah melakukan semua konfigurasi
Routing static maka selanjutnya mengetes koneksi dengan cara “PING” pada masing-masing PC.
Pada Gambar dibawah ini pengecekan
koneksi dilakukan pada PC1 yang memiliki ip address 192.168.20.2/24 maka ketika
menghubungi jaringan dengan kelas yang berbeda 192.168.10.2 (PC0) dan
192.168.30.2 (PC2) maka akan reply.
0 comments
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^